“Boruto” kurang di dalam memuliakan peninggalan seri aslinya

Diluar itu, pencinta lama “Naruto” mungkin berasa kalau “Boruto” kurang di dalam memuliakan peninggalan seri aslinya. Umpamanya, pemanfaatan kepribadian lama kadang berasa tak konstan dengan peningkatan mereka sebelumnya. Ini bisa timbulkan frustasi buat pencinta yang udah lama terlilit dengan kepribadian-karakter itu.

Penting untuk dikenang jika tiap seri dari situs https://www.nanimeid.com/ mempunyai ciri-ciri uniknya sendiri, dan “Boruto” mungkin berusaha temukan jalannya dalam ajang anime yang tetap berbeda. Tetapi, untuk banyak fans, “Naruto” masih tetap jadi kreasi lebih perkasa, bukan hanya dalam kerangka anime tapi juga sebagai kreasi sastra terkenal yang sudah sentuh hati banyak orang.

Boruto Lebih Buruk Dari Naruto Analisa Urgent

Perubahan dari seri anime dan manga ternama “Naruto” ke sekuelnya “Boruto – Naruto Next Generations” sudah jadi objek hangat di kelompok penggemar. Meski “Boruto” sukses mendapati fanbase-nya sendiri, banyak pecinta lama “Naruto” yang terasa kalau sekuel ini tidak sesuai dengan seri aslinya. Ketidakcocokan dalam peningkatan sifat, jalan cerita, dan keteraturan tematik jadi sejumlah unsur urgent yang kerap ketimbang. Artikel berikut akan menjajaki sejumlah argumen kenapa “Boruto” dirasa kurang sukses ketimbang “Naruto” dari beberapa pojok pandang.

Kebalikannya, “Boruto” kerap dinilai sebab minimnya kedalaman kepribadian serta jalan cerita yang berasa dimintakan. Boruto Uzumaki, selaku kepribadian inti, kadang dirasakan sangat prima tanpa ada banyak tempat buat perkembangan atau kemajuan yang signifikan. Kemauannya buat membebaskan diri dari bayangan ayahnya, Naruto, yaitu obyek utama, akan tetapi sering tak ditingkatkan trik yang berefek atau mengesankan.

Diluar itu, “Boruto” coba masukkan kebanyakan kepribadian anyar sekalian.

Kerap kali tanpa ada berikan waktu yang lumayan buat masing-masing buat berkembang. Karena itu, seri ini berasa lebih seperti himpunan narasi episodik ketimbang cerita yang terpadu secara baik, yang membikin sejumlah pencinta berasa sukar buat terikut.

Disamping itu, fans lama “Naruto” mungkin merasa jika “Boruto” kurang saat menghargai peninggalan seri aslinya. Contohnya, pemakaian watak lama kadangkala berasa tidak stabil dengan peningkatan mereka sebelumnya. Ini bisa memunculkan kekesalan untuk fans yang sudah lama terlilit dengan watak-karakter itu.

Walaupun “Boruto” ialah seri yang stand-alone dengan kwalitasnya sendiri, banyak faktor yang membuat “Naruto” demikian spesial nampaknya sudah berkurang. Minimnya kedalaman dalam peningkatan watak dan jalan cerita, dan tidak konsisten saat jaga topik dan naratif, adalah sejumlah argumen kenapa “Boruto” kerap dipandang tidak sesuai dengan “Naruto “.

Disamping itu, “Boruto” coba masukkan kebanyakan watak baru sekalian, sering tanpa memberi waktu yang cukup buat masing-masing untuk berkembang. Mengakibatkan, seri ini berasa lebih seperti kelompok narasi episodik dibanding cerita yang terpadu secara baik, yang membuat sejumlah fans merasa susah untuk terturut.